ASSESSMENT PADA PASIEN DHF
DHF (dengue haemorhagic fever) merupakan penyakit yang sering terjadi di Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh suatu virus yang menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan pada system pembekuan darah, sehingga mengakibatkan perdarahan-perdarahan. Vector yang berperan dalam penularan penyakit ini adalah nyamuk aedes aegepty.
Manifestasi penyakit
Sesuadah masa tunas/inkubasi selama 3-15 hari orang yang tertular dapat mengalami/menderita penyakit ini dalam salah satu dari 4 bentuk verikut ini, yaitu:
1. Bentuk abortif ; penderita tidak merasakn suatu gejala apapun.
2. Dengue klasik ; penderita mengalami demam tinggi selama 4-7 hari, nyeri-nyeri pada tulang, diikuti dengan bintik-bintik atau bercak-bercak perdarahan di bawah kulit.
3. Dengue haemorrhagic fever (demam berdarah dengue/dhd) gejalanya sama dengan dengue klasik ditambah perdarahan dari hidung,mulut,dubur,dsb.
4. Dengue syok sindrom, gejalanya sama dengan dbd ditambah syok. Presyok pada bentuk ini sering terjadi kematian.
Karena seringnya terjadi perdarahan dari syok maka pada penyakit ini angka kematian cukup tinggi, oleh karena itu setiap penderita yang di duga menderita penyakit demam berdarah dalam tingkatyang manapun harus segera dibawa ke dokter atau rumah sakit, mengingat sewaktu-waktu dapat mengalami syok/kematian.
Penyakit ditandai denagn:
1. Demam : adanya dem akut paling tidak 2-7hari.
2. Tanda-tanda perdarahan : setidaknya ada satu tanda dari tanda berikut ini :
a. Tourniquet test (+), terjadi bila pada uji tourniquet terdapat 20 atau lebih tanda ptechiae pada bujur sngkar 2,5 x 2,5 cm
b. Ptechiae, echimosis atau purpura.
c. Perdarahan dari mukosa, traktus gastrointestinal, daerah yang diinjeksi atau lokasi lain.
d. Hematemesis atau melena.
3. Trombocipenia ( kurang dari atau sama dengan 10.000 sel/mm3).
4. Plasma leakage yang ditandai dengan peningkatan permea bilitas vaskular, dimanifestasikan dengan sekurang-kurangnya satu tanda:
a. Kenaikan hematokrit lebih dari atau sama dengan 20% diatas rata-rata yang sesuai dengan usia, jenis kelamin dan populasi.
b. Penurunan hematokrit setelah dilakukan terapi dengan penggantian volume cairan lebih dari atau sama dengan 20%.
c. Pleura effusion, asicieetes, hypoproteinemia.
5. Penurunan hematokrit > 20%.
Pengobatan
Pengobatan terhadap penyakit ini terutama ditujukan untuk mengatasi perdarahan, mencegah / mengatasi syok / presyok, yaitu dengan mengusahakan agar penderita banyak minum, bila perlu dilakukan pemberian cairan melalui infuse. Demam diusahakan diturunkan dengan kompres dingin atau pemberian antipiretik.
Pencegahan
Pencegahan dilakukan dengan menghindari gigitan nyamuk disepanjang siang hari (pagi sampai sore) karena nyamuk aeddes aktif disiang hari (bukan malam hari). Hal tersebut dapat dilaksanakan dengan menghindari berada dilokasi-lokasi yang banyak nyamuknya disiang hari, terutama didaerah yang ada penderita DBDnya. Bila memang sangat perlu untuk berada ditempat tersebut kenakan pakaian yang lebih tertutup, celana panjang dan kemeja lengan panjang. Misalnya : gunakan cairan/ cream anti nyamuk (mosquito repellant) yang banyak dijual ditoko-toko, pada bagian badan yang tidak tertutup pakaian. Awasi lingkungan didalam rumah dan dihalaman rumah.
Buang atau timbun benda-benda yang tak berguna yang menampung air, atau simpan sedemikian rupa sehingga tidak menampung air. Taburkan serbuk abate pada bak mandi dan tempat penampung air lainnya, juga pada parit/selokan didalam dan diskitar rumah, terutama bila selokan itu airnya tidak mengalir. Kolam/aquarium juga dibiarkan kosong tanpa ikan, isilah dengan ikan pemakan jentik nyamuk. Semprotlah bagian-bagian rumah dan halaman yang merupakan tempat berkeliarnya nyamuk, dengan obat semprot nyamuk. Bila tampak nyamuk berkeliaran di pagi/siang/sore hari.
Bila ada seseorang penghuni yang positif atau diduga menderirta DBD, segera semprotlah semua bagian rumah dan halam pada pagi,siang,sore hari. Sekalipun penderita tersebut sudah dirawat dirumah sakit. Hubungi PUSKESMAS setempat untuk meminta fogging dirumah-rumah dilingkungan setempat.
Pencegahan secara masal dilingkungan setempat dengan bekerja sama dengan RT/RW/Kelurahan dengan PUSKESMAS setempat. Melakukan dengan pembersihan sarang nyauk (PSN), fogging atau memutuskan mata rantai pembiakan Aedes Aegypti dengan abatisasi.
PIJAT BAYI
Pijat merupakan terapi sentuh yang sudah dikenal sejak dahulu. Pijat bayi membawa banyak manfaat, antara lain: Memberikan rasa nyama bagi bayi merangsang peredaran darah dan menambah energy, merangsang fungsi pencernaan dan pembunangan , meningkatkan berat badan, membuat tidur lelap, dsb. Dalam suatu penelitian yang dilakukan oleh CYNTHIA MERSMANN ibu ya ng memijat bayinya mampu memproduksi ASI perah lebih banyak dibandaingkan kelompok control. Sehongga pijat bayi dapat meningkatkan volume ASI perah sehingga periode waktu pemberian ASI exclusive dapat ditingkatkan, khususnya oleh karyawati.
Kapan Pijat Bayi Dilakukan ?
Pijat bayi dapat dilakukan setelah bayi dilahirkan, sesuai keiinginan orang tua. Memulai pijat sejak awal, bayi akan mendapat banyak keuntungan, apalagi jika dapat dilakukan setiap hari sejak dilahirkan hingga 6-7 bulan.
Waktu terbaik pemijatan :
1. Pagi hari sebelum mandi.
2. Malam hari sebelum tidur, untuk membantu bayi tidur nyenyak.
Persiapan sebelum memijat :
1. Tangan bersih dan hangat.
2. Hindari agar kuku dan perhiasan tidak mengakibatkan goresan pada kulit bayi.
3. Ruang untuk memijat diusahakan hangat dan tidak pengap.
4. Bayi sudah selesai makan atau tidak sedang lapar.
5. Menyediakan waktu secara khusus untuk tidak diganggu minimum 15 menit guna melakukan seluruh tahap pemijatan.
6. Duduklah pada posisi yang nyaman dan tenang.
7. Baringkan bayi diatas permukaan kain yang rata, lembut dan bersih.
8. Siapkan handuk, popok baju ganti dan minyak bayi (baby oil).
9. Mintalah ijin pada bayi sebelum melakukan pemijatan dengan cara membelai wajahnya dan kepala bayi sambil mengajaknya bicara.
Tindakan yang dianjurkan untuk dilakukan
1. Memandang mata bayi dengan pancaran kasih saying selama pemijatan berlangsung.
2. Bernyanyilah atau putar lagu-lagu yang lembut/ tenang.
3. Awali pemijatan dengan melakukan sentuhan ringan, kemudian secara bertahap tambahkan tekanan pada sentuhan yang dilakukuan, khususnya apabila sudah merasa yakin bahwa bayi sudah mulai terbiasa dengan pijatan yang sedang dilakukan.
4. Sebelum melakukan pemijatan lumurkan baby oil atau lotion yang lembut sesering mungkin.
5. Sebaiknya pemijatan dimulai dari bagian kaki, sehingga akan memberikan kesempatan pada bayi untuk membiasakan dipijat sebelum bagian lain dari badannya disentuh.
6. Jika bayi menangis, cobalah untuk menenangkannya sebelum melanjutkan pemijatan, jika bayi menangis lebih keras hentikan pemijatan.
7. Mandikan bayi dengan baby oil. Jika pemijatan dilakukan pada malam hari, cukup disekka denga air hangat.
Hal-hal yang dianjurkan :
1. Memijat bayi langsung setelah makan.
2. Membangunkan bayi khusus pemijatan.
3. Memijat bayi saat bayi tidak sehat.
4. Memijat bayi saat tidak mau dipijat.
5. Memaksakan posisi pijat tertentu.
Cara pemijatan sesuai umur bayi
1. 0-1 bulan: disarankan gerakan lebih mendekati usapan-usaan halus, sebelum tali pusat lepas sebaiknya tidak dilakukan pemijatan didaerah perut.
2. 1-3 bulan disarankan gerakan halus disertai tekanan ringan dalam waktu singkat.
3. 3 bulan-3tahun : disarankan seluruh gerakan dilakukan dengan tekanan dan waktu yang semakin meningkat,
1. Kaki
a. Perahan cara india : gerakan tangan dari pangkal paha kepergelangan kaki seperti memeras susu atau seperti memeras.
b. Perahan cara swedia : gerakan tangan seperti memrah susu atau memeras dari pergelangan kaki kepangkal paha.
c. Telapak kaki : urutlah telapak kaki bayi secara bergantian atau buatlah lingkaran –lingkaran kecil dari tumit kaki menuju jari.
d. Jari : pijat jari kaki dengan gerakan memutardan diakhiri dengan tarikan lembut pada setiap ujungnya.
e. Punggung kaki : buatlah lingkaran di sekitar kedua mata kaki dan urut punggung kaki secaraa bergantian atau buatlah lingkaran-lingkaran kecil dari pergelangan kaki ke arah jari.
f. Gerakan menggulung : buat gerakan menggulung dari pangkal paha menuju pergelangan kaki.
g. Gerakan akhir : usap kedua kaki bayi dari atas ke bawah.
2. Perut
a. Mengayuh pedal sepeda : lakukan gerakan seperti mengayuh pedal sepeda, dari atas ke bawah perut
b. Menekan perut : tekuk kedua kaki bayi bersamaan atau bergantian dengan lembut ke permukaan perut bayi.
c. Bukan-matahari : buat lingkaaran dengan tangan kanan mulai dari perut sebelah bawah kanan (sesuai arah jarum jam), kemudian kembali kedaerah kanan bawah (bulan), diikuti tangan kiri yang membuat bulatan penuh (matahari),
d. Jam : buat lingkaran searah jarum jam dengan tangan kanan anda dibantu dengan tangan kiri dimulai pada jam 8.
e. Gerakan I Love You : “I” pijat perut dari kiri atas kebawah membentuk huruf huruf “I”, “Love” dipijat dari kanan atas perut bayi kekiri atas kemudian kekiri bawah membentuk “L” terbalik. “You” pijat dari kanan bawah keatas kemudian kekiri, dan berakhir diperut kiri bawah membentuk huruf “U” terbalik.
3. Dada
a. Buku Tua : buatlah gerakan dari tengah dada ke samping luar.
b. Jantung besar dan kupu-kupu : gerakan ujung jari dari ulu hati ke bawah leher, kemudian ke samping di atas tulang selangka, lalu kembali ke ulu hati. Tangan kanan yang memijat menyilang dari ulu hati ke bahu kanan, dan kembali ke ulu hati, kemudian tangan kiri ke bahu kiri dan kembali ke ulu hati.
c. Jantung kecil : buatlah gerakan seperti gambar jantung kecil di sekitar putting susu
d. Burung kecil ; buatlah jantung besar ke tepi selangka lalu jari-jari tangan di renggangkan seolah membuat gambar sayap burung kecil, dari samping dada ke atas.
4. Tangan
a. Perahan cara india : gerskan tangan seperti memerah susu atau memeras dari pundak ke pergelangan tangan.
b. Perahan cara swedia : gerakan tangan seperti memerah susu atau memeras dari pergelangan tangan kea arah pundak.
c. Telapak tangan : pijat telapak dan punggung tangan dengan gerakan melingkar dari pergelangan tangan kea rah jari.
d. Jari : pijat jari bayi satu per satu menuju ujung jari dengan gerakan memutar, di akhiri dengan tarikan di setiap ujngnya.
e. Punggung kaki : buatlah longkaran di sekitar mata kaki dan urut punggung kai secara bergantian atau buatlah lingkaran-lingkaran kecil dari pergelangan kaki ke arah jari.
f. Gerakakn menggulung : bentuk gerakan menggulung dari pangkal lengan ke pergelangan tangan/jari-jari.
g. Gerakan akhir : usap kedua lengan bayi secara bersamaan dari pundak ke pergelangan tangan .
5. Muka
a. Membasuh muka : gerakan kedua tangan anda dari tengah wajah kesamping seperti membasuh.
b. Dahi ( menyetrika dahi ) : tekannlah jari-jari anda dari tengah dahi kesamping. Buatlah lingkaran-lingkaran kecil dipelipis kemudian gerakan kedalam melalui bagian bawah mata.
c. Alis (menyetrika alis) : pijat bagian atas mata/alis mulai dari tengah kesamping seperti menyetrika alis.
d. Hidung (senyum pertama) : tekan ibu jari dari pertengahan kedua alis menurun melalui tepi hidung kearah pipi kemudian kesamping dan keatas seolah membuat bayi tersenyum.
e. Rahang atas (senyum kedua) : gerakan kedua ibu jari dari trngah rahang atas kesamping dan pipi atas seolah membuat bayi tersenyum.
6. Punggung
a. Gerakan maju mundur : kuda goyang, tangan digerakan maju mundur dari bawah leher kepantat bayi.
b. Gerakan menyetrika : usapan telapak tangan anda seperti menyetrika, dari pundak ke pantat.
c. Gerakan melicinkan kertas : usapan kedua sisi tulang kebelakang dengan lembut dari pantat keatas sampai kebahu seolah melicinkan kertas.
d. Gerakan melingkar : buatlah lingkaran-lingkaran kecil dari batas leher atas ke leher bawah, kemudian kebahu kanan dan kiri. Lalu dari leher bawah kesebelah kanan dan kiri punggung sampai kepantat.
e. Gerakan menggaruk : tekankan dengan lembut tangan pada punggung bayi, kemudian buat gerakan seperti menggaruk kebawah sampai kepantat bayi. Usapkan telapak kanan anda seperti menyetrika dari pundak kepantat.
PERAWATAN NEONATUS/BAYI
Pengertian
Perawatan bayi meliputi memandikan bayi dilanjutkan dengan merawat talipusat bayi. Mandi pada dasarnya merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi bayi. Memandikan bayi dapat dilakukan dengan dua cara : dengan memandikan langsung menggunakan sponge atau wash lap tanpa menyiram atau memasukan bayi kedalam ember. Bayi umumnya dimandikan dua kali sehari pada pagi dan sore hari.\
Tujuan dilaksanakan prosedur memandikan bayi baru lahir adalah
1. Membersihkan kulit dari darah dan cairan amnion.
2. Mempertahankan kebersihan diri sehari-hari.
3. Memungkinkan untuk obserfasi keadaan kulit bayi.
4. Mengajarkan pada orang tua/keluarga cara memandinkan bayi.
Tujuan perawatan tali pusat
1. Tali pusat agar bersih dan nyaman.
2. Mencegah terjadinya infeksi.
3. Mempercepat kering dan puput/ lepasnya tali pusat.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan bayi
1. Jangan meninggalkan bayi sendirian di kamar mandi/meja tempat perawatan bayi.
2. Jaga kondisi selama perawatan.
3. Jaga kehangatan tubuh bayi
4. Lakukan perawatan dengan tenang,percaya diri dan tidak tergesa-gesa.
5. Memandikan bayi sebelum member makan, selama tidak begitu lapar, memandikan setelah makan dapat membuat tidak nyaman dan bias muntah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar